selamat datang

... Selamat Datang di website (unofficial) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumba Barat Daya ... Tetap Kerja & Tetap Berkarya - Bersama Kita Bisa ... - ... Maju, Mandiri, Modern - untuk meningkatkan mutu dan produksi ternak ... TERNAK BERIDENTITAS, TERNAK BERKUALITAS ... Terus Melaju untuk Indonesia Maju ... DIRGAHAYU KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA KE 17 LODA WEE MARINGI PADA WEE MALALA ...

Rabu, 06 Mei 2020

Pencegahan Penyebaran Penyakit Babi di Pusat Pembibitan Babi Ombacalo

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit  yang menjangkit hewan babi di Pusat Pembibitan Babi Ombacalo.
Salah satu kegiatan yang dilakukan tim dari Bidang Perbibitan dan  Produksi Ternak pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sumba Barat Daya adalah melakukan pembersihan untuk menjaga kebersihan kandang.

Dengan menjaga kebersihan dan sanitasi kandang maka ternak babi akan bebas dari penyakit. Ini dilakukan dengan melakukan penyemprotan desinfektan minimal 2 kali dalam sehari
Selain itu melakukan pengawasan yang ketat kepada setiap orang yang keluar masuk kandang. Sebelum dan sesudah masuk kandang, peternak/petugas wajib mandi terlebih dahulu, menggunakan pakaian, sepatu dan peralatan lainnya yang sudah didesinfeksi.

Sekilas tentang Biosekuriti.
Menurut Jeffrey (2006), biosekuriti memiliki arti sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran organisme penyakit dengan cara menghalangi kontak antara hewan dan mikroorganisme.
Menurut Deptan RI (2006), biosekuriti adalah semua tindakan yang merupakan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah dan dilakukan untuk mencegah semua kemungkinan penularan/ kontak dengan ternak tertular sehingga rantai penyebaran penyakit dapat diminimalkan. WHO (2008) menambahkan bahwa tindakan biosekuriti meliputi sekumpulan penerapan manajemen yang dilakukan bersamaan untuk mengurangi potensi penyebaran penyakit.

Tujuan utama penerapan biosekuriti pada peternakan yaitu,
1.     meminimalkan keberadaan penyebab penyakit,
2.     meminimalkan kesempatan agen berhubungan dengan induk semang dan
3. membuat tingkat kontaminasi lingkungan oleh agen penyakit seminimal mungkin (Zainuddin dan Wibawan 2007).

Ditambahkan pula bahwa tujuan dari penerapan biosekuriti adalah mencegah semua kemungkinan penularan dengan peternakan tertular dan penyebaran penyakit (Ditjen Peternakan 2005).

Penerapan biosekuriti pada seluruh sektor peternakan akan mengurangi risiko penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit yang mengancam.
Meskipun biosekuriti bukan satu-satunya upaya pencegahan terhadap serangan penyakit, namun biosekuriti merupakan garis pertahanan pertama terhadap penyakit (Cardona 2005).

.. dari berbagai sumber 
.. foto dari group WA DisnakKeswan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar