selamat datang

... Selamat Datang di website (unofficial) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumba Barat Daya ... Tetap Kerja & Tetap Berkarya - Bersama Kita Bisa ... - ... Maju, Mandiri, Modern - untuk meningkatkan mutu dan produksi ternak ... TERNAK BERIDENTITAS, TERNAK BERKUALITAS ... Terus Melaju untuk Indonesia Maju ... DIRGAHAYU KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA KE 17 LODA WEE MARINGI PADA WEE MALALA ...

Jumat, 26 Maret 2021

ASN DisNakKeswan Kab. Sumba Barat Daya Mulai Divaksin COVID-19

Hari ini Jum'at, 26 Maret 2021 Kepala Dinas beserta staf pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sumba Barat Daya mulai mengikuti vaksinasi covid-19 tahap 1 bertempat di Kantor Dinas Kesehatan Kab. SBD. 

Jenis vaksin yang digunakan adalah Vaksin Sinovac, dengan merk dagang: CoronaVac.


Vaksin Sinovac adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 atau COVID-19. Vaksin Sinovac yang dikenal juga dengan nama CoronaVac sudah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

CoronaVac merupakan vaksin yang mengandung virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak aktif. Penyuntikan vaksin Sinovac akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali virus yang sudah tidak aktif ini dan memproduksi antibodi untuk melawannya sehingga tidak terjadi infeksi COVID-19.



Di dalam produk vaksin ini juga terkandung aluminium hidroksida sebagai bahan tambahan yang berfungsi untuk meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin.

Vaksin Sinovac dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd. Vaksin ini sudah melewati uji klinis fase ketiga yang dilakukan di Brazil, Turki, dan Indonesia. Uji klinis fase ketiga di Indonesia menunjukkan nilai efikasi vaksin, yaitu efek perlindungan terhadap COVID-19, sebesar 65,3%.


Peringatan Sebelum Menerima Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Sebelum menerima vaksin ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Vaksin Sinovac tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap kandungan di dalam vaksin ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit atau menjalani pengobatan yang menyebabkan kelemahan sistem kekebalan tubuh. Vaksin Sinovac tidak boleh diberikan kepada orang dengan imunitas yang rendah.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah terkena COVID-19 atau ada keluarga serumah yang sedang menjalani perawatan COVID-19.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami gejala ISPA, seperti batuk, pilek, atau sesak napas dalam 7 hari terakhir, mendapatkan terapi untuk penyakit kelainan darah, atau menjalani transfusi darah rutin.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit jantung, penyakit ginjal, rheumatoid arthritis, penyakit saluran pencernaan, hipertiroid, hipotiroid, kanker, kelainan darah, atau penyakit autoimun, seperti lupus.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani cuci darah atau pernah menjalani transplantasi ginjal.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan vaksin Sinovac dengan dokter jika Anda sedang menderita diabetes melitus, HIV, atau penyakit paru, seperti asma, PPOK, atau TBC.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
  • Beri tahu dokter tentang obat-obatan yang sedang Anda digunakan, termasuk suplemen dan produk herbal.
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah Anda menerima vaksin Sinovac.

Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac dapat diberikan kepada orang berusia 18–59 tahun yang sedang dalam kondisi sehat. Vaksin akan diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak 14 hari. Dosis dalam sekali suntik adalah 0,5 ml.


sumber: dari berbagai sumber,  foto dari group WA DisNakKeswan



Kamis, 25 Maret 2021

Surveilans dan Monitoring Penyakit Ternak bersama Tim BBVet Denpasar

Hari ini, Kamis 25 Maret 2021 tim Keswan Kesmavet Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sumba Barat Daya bersama-sama dengan tim  Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar melakukan surveilans dan monitoring penyakit pada ternak di beberapa lokasi di Kab. SBD. 


Surveilans Penyakit Anthraks

Surveilans dilakukan dengan pengambilan sampel ulas darah. Dalam pengambilan sampel tersebut tim BBVet Denpasar dan DisNakKeswan SBD mengambil sampel darah sapi dan kerbau dibeberapa lokasi. 




Surveilans Penyakit “Avian Influenza” (AI)

Penyakit unggas yang sangat menular disebabkan virus influenza type A (H5N1), penyakit ini bersifat menular pada manusia (zoonosis), Bebek sebagai salah satu jenis unggas air, diduga memainkan peran yang sangat penting sebagai reservoir virus avian influenza.




Dalam rangka kewaspadaan terhadap penyakit “Avian Influenza” (AI), Dinas Peternakan dan Perkebunan Kab. Sumba Barat Daya secara aktif melakukan kegiatan pengawasan dalam bentuk pengambilan sampel serum dan swab ternak  itik di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya. 

Dari hasil pengambilan sampel sample serum darah dan swab cloaca itik  tersebut akan dilakukan pengujian klinis di laboratorium. 

Kegiatan surveilans penyakit Anthraks bertujuan untuk mempertahankan status bebas Anthraks serta memperbaiki produktivitas dan reproduktivitas ternak sapi dan kerbau. 

CPCL Kelompok Tani/Ternak Pemohon Bantuan Ternak Tahun 2021

Tim CPCL Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab Sumba Barat Daya melakukan kegiatan pertemuan verifikasi CPCL yang dilaksanakan pada hari Selasa - Rabu (23-24 Maret 2021) di Kecamatan Kodi Balaghar, Kodi Bangedo dan Kodi . 

  

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari proposal permohonan bantuan dari kelompok berupa ternak sapi dan kambing. 

Hasil dari verifikasi ini akan digunakan sebagai bahan penilaian dan pertimbangan terhadap bantuan yang akan diberikan ke kelompok ternak yang direncanakan akan diberikan tahun 2021 ini, selain itu agar bantuan tepat sasaran dan tepat guna.