selamat datang

... Selamat Datang di website (unofficial) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumba Barat Daya ... Tetap Kerja & Tetap Berkarya - Bersama Kita Bisa ... - ... Maju, Mandiri, Modern - untuk meningkatkan mutu dan produksi ternak ... TERNAK BERIDENTITAS, TERNAK BERKUALITAS ... Terus Melaju untuk Indonesia Maju ... DIRGAHAYU KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA KE 17 LODA WEE MARINGI PADA WEE MALALA ...

Jumat, 01 Mei 2020

Kegiatan Disnak Keswan (Kamis, 30/04/2020) Kabupaten Sumba Barat Daya

Hari Kamis, 30 April 2020, Disnak & Keswan SBD melakukan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan tupoksinya.
Berikut beberapa kegiatan yang bisa didokumentasikan:

Pemusnahan bangkai babi.

  

Inseminasi Buatan (IB) ternak sapi. 
 

 


Rabu, 29 April 2020

Itik Alabio Penghasil Telur dan Daging (Itik Dwiguna)

Informasi mengenai Itik Alabio yang merupakan salah satu produk unggulan dari Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Pelaihari, salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Ditjen PKH.

Mengenal Itik Alabio
Itik ini berasal dari daerah Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan, dengan ciri spesifiknya yakni memiliki warna yang menarik pada bagian paruh dan kaki berwarna kuning.

Pada betina memiliki warna bulu kuning ke abu-abuan dan cenderung blorok.

Itik alabio ini juga merupakan tipe itik dwiguna, yakni sebagai bebek petelur dan pedaging.

Untuk pertumbuhan itik petelur alabio betina sendiri dapat mencapai bobot 1500 gr dalam waktu 18 minggu. Sedangkan untuk itik jantan dapat mencapai bobot seberat 1550 gr, juga dalam waktu 18 minggu.

Karakteristik Itik Alabio
Itik Alabio (Anas plathyrinchos borneo) berasal dari Desa Mamar, Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan.

Nama Alabio sendiri berasal dari nama pasar itik di daerah Alabio Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi Kalimantan Selatan. Ciri spesifik dari itik Alabio adalah warna paruh dan kakinya yang berwarna kuning jingga dan memiliki garis warna horizontal seperti alis.

Itik Alabio terlihat cantik seperti itik hias dengan kombinasi warna putih, hitam, coklat, merah, abu dan biru.

Itik Alabio bertipe dwiguna yakni sebagai penghasil telur dan daging. Kemampuan produksi telurnya pun cukup tinggi dalam satu masa produksi (11-12 bulan) yang dapat menghasilkan telur sedikitnya 60% (220 butir) dan bisa mencapai 70% (255 butir).

Puncak produksi telur di atas 90% dicapai pada umur 10 minggu produksi dan bisa dipertahankan puncak produksi selama 4-6 minggu.

Kerabang itik Alabio berwarna hijau kebiruan dengan bobot telur berkisar 58-78 gram (semakin tua umur itik, semakin besar ukuran telurnya).

Kemampuan menghasilkan daging pun cukup baik, umur 8 minggu sudah mencapai bobot potong 1.300 gram, apabila menerapkan manajemen khusus itik potong, bobot potong bisa dicapai lebih cepat.

Kandungan gizi itik Alabio dari hasil kajian pun cukup bagus, kandungan protein berkisar pada angka 21% dengan kandungan lemak 6%.

BPTU-HPT Pelaihari telah membibitkan itik Alabio selama kurang lebih 20 tahun atau hampir 20 generasi yang meliputi pemurnian, program perkawinan, seleksi, pemeliharaan dll.

Pembibitan ini telah menghasilkan itik Alabio murni yang memenuhi standar kesesuaian SNI 7557 - 2009 perihal Bibit Induk Itik Alabio Meri dari Lembaga Sertifikasi Produk Benih dan Bibit Ternak.

Bagi #Sobat ternak yang tertarik untuk memesan, dapat langsung mengunjungi aplikasi pemesanan di website BPTU-HPT Pelaihari  (bptupelaihari.ditjenpkh.pertanian.go.id)

Semoga informasi ini bermanfaat yaa sobat..

sumber:
https://www.facebook.com/300874326988127/posts/834831336925754/

Selasa, 28 April 2020

Tetap Melayani Di Tengah Pandemi

 
Meskipun di tengah kondisi pandemi global Covid-19, Pelayanan Kesehatan Hewan (pengawasan, pengobatan dan pencatatan penyakit hewan) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumba Barat Daya masih terus dilakukan. Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan adalah Penyemprotan Desinfektan dan Pelayanan Keswan di Kelurahan Langgalero, Kec. Kota Tambolaka.

Kegiatan ini memberikan pelayanan kesehatan hewan kepada hewan dalam rangka pencegahan, observasi, diagnosis, pengobatan, perawatan, pemulihan kesehatan dan rehabilitasi. Diharapkan media pembawa penyakit ternak dapat dihambat, baik itu melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan media perantara mekanis (air/udara/tanah/pakan/peralatan/manusia) atau media perantara biologis (virus/ bakteri/ amuba/jamur). 

Sehingga perlu diperhatikan pakan/ peralatan yang terkontaminasi bibit penyakit, rendahnya sanitasi kandang, perubahan musim kemarau-penghujan serta masih rendahnya kesadaran pemilik hewan terhadap kesehatan hewan. 
Selain itu defisiensi nutrisi pakan, manajemen pemeliharaan, trauma/kecelakaan dan gangguan metabolisme bisa juga menjadi pemicu penyebab penyakit pada ternak.

(foto dari WA group)

Senin, 27 April 2020

Pemeriksaan Kebuntingan demi menunjang Program SIKOMANDAN di Kabupaten Sumba Barat Daya

Bidang Sarpras pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan kegiatan PKB (Pemeriksaan Kebuntingan) dan pemberian hormon pd sapi di Kelompok Tani/Ternak Lede Moripa,  Desa Lokokalada,  Kec Loura.

Program khusus SIKOMANDAN (Sapi, Kerbau Komoditas Andalan Negeri) merupakan lanjutan dari Program UPSUS SIWAB (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting) yang telah dicanangkan sejak tahun 2017.

Untuk meningkatkan populasi sapi dan produktivitas daging maka Menteri Pertanian Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.H mencanangkan program khusus Sikomandan (Sapi, Kerbau Komoditas Andalan Negeri) melalui pemeriksaan kebuntingan (PKB) pada ternak yang dilaksanakan secara terprogram dan berkesinambungan sehingga bisa berdampak pada normalnya Calving Interval (CI), optimalnya angka kelahiran dan menurunnya kasus kemajiran pada sapi.

Diharapkan dengan program ini SWASEMBADA DAGING 2045 dapat tercapai, dengan langkah-langkah strategis yaitu peningkatan kelahiran dan produktifitas ternak, meningkatkan keamanan dan mutu pangan serta  pemerataan penyediaan pangan.

(foto dari group WA DisnakKeswan)