selamat datang

... Selamat Datang di website (unofficial) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumba Barat Daya ... Tetap Kerja & Tetap Berkarya - Bersama Kita Bisa ... - ... Maju, Mandiri, Modern - untuk meningkatkan mutu dan produksi ternak ... TERNAK BERIDENTITAS, TERNAK BERKUALITAS ... Terus Melaju untuk Indonesia Maju ... DIRGAHAYU KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA KE 17 LODA WEE MARINGI PADA WEE MALALA ...

Sabtu, 18 April 2020

Pengawasan dan Pemeriksaan di RPH (Rumah Potong Hewan) Tambolaka menghasilkan Daging yang ASUH


Daging merupakan bahan pangan asal ternak yang dibutuhkan oleh manusia karena memiliki nilai gizi yang tinggi dan mengandung asam amino esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan sel- sel baru, pergantian sel-sel rusak serta diperlukan bagi metabolisme tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan bagi masyarakat, daging harus memenuhi aspek kuantitatif, aspek kualitatif (nilai gizi), aspek kesehatan (syarat-syarat hygiene) dan aspek kehalalan, sehingga diperoleh produk yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).
Sebagai sarana pelayanan terhadap masyarakat, khususnya jasa pelayanan pemotongan dan pemeriksaan kesehatan hewan dan daging, selain tempat pelayanan yang memadai dituntut pula jasa pelayanan yang prima dan profesional dari aparatur.

Petugas sudah melakukan pengawasan dan pemeriksaan sapi yang akan dipotong, baik itu pengamatan visual atau petugas bisa melakukan palpasi rectal sapi tersebut untuk memastikan bunting atau tidaknya sapi yang mau dipotong

RPH dan Daging ASUH
Rumah Potong Hewan adalah suatu komplek bangunan dengan desain dan syarat tertentu yang digunakan sebagai tempat pemotongan hewan bagi konsumsi masyarakat luas.
RPH sebagai unit pelayanan publik memiliki fungsi teknis, ekonomis dan sosial, sehingga memberikan ketentraman batin kepada masyarakat dari kemungkinan penularan penyakit Zoonosis dan penyakit atau keracunan makanan (Food Born Disease dan Food Born Intoxication) melalui penyediaan daging yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
Mengingat beberapa permasalahan tersebut diatas maka setiap kegiatan yang bergerak dan berhubungan dengan penanganan daging harus dilaksanakan dengan memenuhi persaratan kesehatan masyarakat veteriner. Sehingga masyarakat konsumen daging akan dapat memperoleh manfaat dan nilai kelebihan akan gizinya serta sekaligus dapat terhindar dari penularan penyakit zoonosis.
Diharapkan RPH Tambolaka dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dengan berorientasi kepada kebutuhan dan kepuasan masyarakat Sumba Barat Daya.

"Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sumba Barat Daya sudah mensosialisasikan dan akan terus memberi pemahaman tentang pelarangan pemotongan sapi betina bunting (produktif) ini ke RPH dan masyarakat"

(dari berbagai sumber, foto oleh drh. Yosua) 

Jumat, 17 April 2020

Sapi Sumba Ongole, Plasma Nutfah yang Pengembangannya masih Setengah Hati

Keanekaragaman plasma nutfah ternak lokal yang tersebar di setiap wilayah di Indonesia patut kita banggakan. Salah satu jenis ternak  yang dimaksud adalah sapi. Jenis-jenis sapi lokal di antaranya yaitu sapi Bali, sapi Madura, sapi Sumba Ongole (SO), sapi Peranakan Ongole (PO),  sapi Pesisir, sapi Hissar, sapi Jabres, dan sapi Grati.

Membaca berita lama dari Tabloid Sinar Tani (12 Jan 2016) yang memaparkan tercengangnya Menteri Pertanian (waktu itu), Andi Amran Sulaiman  saat melihat secara langsung bobot sapi lokal jenis Sumba Ongole (SO) yang dimiliki PT. Karya Anugerah Rumpin (PT KAR) yang bobotnya mencapai 700an kilogram (kg). “Biasanya hanya sapi jenis limousine dan brahmana saja yang mencapai ukuran itu. Indonesia patut bangga punya plasma nutfah jenis sapi lokal seperti ini,” katanya saat kunjungan kerja di PT KAR, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.
Dari sepenggal berita itu kita bisa melihat bahwa sapi SO memiliki potensi sangat besar dibandingkan jenis sapi lokal lainnya.
Sapi Sumba Ongole (SO) merupakan salah satu plasma nutfah yang di tetapkan melalui  Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 427/Kpts/SR.120/3/2014 tentang Penetapan Rumpun Sapi Sumba Ongole. (Unduh Kepmentan)
Potensi yang sangat besar jenis sapi SO ini  saat ini berbanding terbalik dengan pengembangan teknologi dan populasi sapi di pulau yang pada tahun 1914 oleh Pemerintah Hindia (pada waktu itu) menetapkan bahwa Pulau Sumba sebagai pusat pembibitan sapi Ongole murni.

Deskripsi Rumpun Sapi Sumba Ongole adalah sebagai berikut:
A. Nama rumpun : Sapi Sumba Ongole.
B. Asal-usul : Merupakan Sapi Ongole yang
didatangkan dari India sejak tahun 1914 yang selanjutnya dikembangkan secara turun-temurun oleh masyarakat di Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
C. Wilayah sebaranasli geografis : Provinsi Nusa Tenggara Timur.
D. Wilayah sebaran : Provinsi Nusa Tenggara Timur.
E. Karakteristik
  1. Sifat kualitatif :
     a. Warna :
      1) Tubuh : Dominan putih sampai keabu-abuan.
      2) Hidung : Hitam.
      3) Ekor : Putih bagian ujung berwarna
hitam.
      4) Gumba : Kelabu hitam.
      b. Bentuk :
        1) Mata : Besar dan terang dengan kulit sekitar mata berwarna hitam.
        2) Tanduk : Jantan lebih pendek dari betina.
        3) Gelambir : Panjang menggantung dari leher hingga tulang dada (sternum).
        4) Gumba :
           Jantan: besar.
           Betina : kecil.
    2. Sifat kuantitatif :
a. Ukuran tubuh:
    1) Tinggi pundak :
Jantan : 157 ± 1,8 cm.
Betina : 131 ± 1,4 cm.
    2) Panjang badan:
Jantan : 139 ± 1,1 cm.
Betina : 132 ± 1,1 cm.
    3) Lingkar dada :
 Jantan: 177 ± 1,1 cm.
 Betina : 145 ± 0,9 cm.
    4) Bobot badan :
 Jantan : 282 ± 1,7 kg.
 Betina : 260 ± 1,7 kg.
b. Umur dewasa kelamin : 9 – 18 bulan.
c. Umur beranak pertama : 3,1 – 3,3 tahun.
d. Jarak beranak : 17 – 19 bulan.
e. Lama berahi : 20 – 30 jam.
f. Siklus berahi : 18 – 26 hari.





(dari berbagai sumber, 
foto diambil dari Facebook:   Melky TA Apiladu)

Kamis, 16 April 2020

Penyesuaian Anggaran: Refocusing APBD TA 2020 (Penanganan Covid 19) dan Penyelarasan Renja Disnak & Keswan TA 2021

 Kesekretariatan masih melakukan penyesuaian anggaran sehubungan dengan adanya kebijakan Refocusing APBD TA 2020 untuk penanganan  Covid 19, dan penyelarasan Renja Disnak & Keswan TA 2021 sesuai Permendagri Nomor 90Tahun 2019. 
Tetap semangat : 

Sosialisasi, Pengambilan Sampel dan Penyemprotan Desinfektan dalam Rangka Pencegahan Penyakit ASF (African Swine Fever)

African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 % sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Virus ASF sangat tahan hidup di lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan.
Berkaitan dengan pencegahan penyakit ASF di Kabupaten Sumba Barat Daya, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melalui Bidang Keswan & Kesmavet melakukan kegiatan sosialisasi, pengambilan sampel dan penyemprotan desinfektan di beberapa desa di Kec. Wewewa Barat dan Kec. Kota Tambolaka.

Tanda-tanda Klinis ASF
-      Kemerahan di bagian perut, dada dan scrotum
-      Diare berdarah
-      Berkumpul bersama dan kemerahan pada telinga
-      Demam (41 derajat Celsius), Konjungtivitis, anoreksia, ataksia, paresis, kejang, kadang2 muntah, diare atau sembelit
-      Pendarahan Kulit Sianosis
-      Babi menjadi tertekan, telentang, kesulitan bernapas, tidak mau makan.
 

 

ASF dapat menyebar melalui :
-      Kontak langsung
-      Serangga
-      Pakaian
-      Peralatan peternakan
-      Kendaraan
-      Pakan yang terkontaminasi

Untuk babi yang terkena penyakit ASF, isolasi hewan sakit dan peralatan serta dilakukan pengosongan kandang selama 2 bulan.
Untuk babi yang mati karena penyakit ASF dimasukkan ke dalam kantong dan harus segera dikubur oleh petugas untuk mencegah penularan yang lebih luas.
Tidak menjual babi/ karkas yang terkena penyakit ASF serta tidak mengkonsumsinya.
Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin untuk pencegahan penyakit ASF.
Langkah strategis utama dalam mencegah terjadi ASF adalah melalui penerapan biosekuriti dan manajemen peternakan babi yang baik serta pengawasan yang ketat dan intensif  untuk daerah yang berisiko tinggi.
  
Diharapkan: 
masyarakat dapat melaporkan kejadian penyakit atau kematian ternak kepada petugas atau pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sumba Barat Daya.






Rabu, 15 April 2020

Pemeriksaan (Keur) Kuda di Balai Karantina Waikelo

Bertempat di Balai Karantina Pertanian Wilker Waikelo,  Disnak & Keswan SBD hari Rabu (15 April 2020) melakukan pemeriksaan ternak sebelum diantarpulaukan ke Jeneponto (Sulawesi Selatan) dan Bima (NTB).
Sebelum diantarpulaukan, ternak harus diperiksa dokumen (KTP Ternak), syarat teknis lainnya (bobot badan), dan pemeriksaan kesehatan (tes sampel darah).
Pengukuran Lingkar Dada dan Panjang Badan: 
 
Pemeriksaan dan pengambilan sampel darah : 
 





Selasa, 14 April 2020

Presiden Joko Widodo Instruksikan Pemda melakukan Refocusing serta Realokasi Anggaran dan Kegiatan


Saya telah menginstruksikan jajaran pemerintah daerah untuk melakukan refocusing serta realokasi anggaran dan kegiatan sehingga pemerintah pusat dan daerah memiliki satu visi dan prioritas yang sama untuk mengatasi penyebaran Covid-19. https://t.co/GFT2z9LUcK

Penyemprotan desinfektan di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Penyemprotan desinfektan, Selasa (24/4/2020) pagi dilakukan di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Diharapkan, dengan penyemprotan ini bisa membunuh atau meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Sehingga kenyamanan dan keamanan aktifitas pelayanan di Disnak & Keswan dapat berjalan lancar, selain itu kegiatan ini bisa memutus mata rantai penularan Covid-19.
 #tetapbekerja

Minggu, 12 April 2020

Share: Belajar dari Rumah lewat TVRI Nasional

#SahabatDikbud, ini dia jadwal program #BelajardariRumah yang akan tayang di @TVRINasional mulai Senin, 13 April 2020. Selain mendapat tontonan menarik, #SahabatDikbud juga bisa menambah pengetahuan, termasuk bagi para orang tua dan guru. Nantikan, ya! #BersamaHadapiKorona https://t.co/YhuGPJniO7

Selamat Merayakan Paskah 2020

Di tengah keprihatinan pandemi covid-19 umat kristiani tetap merayakan Paskah, semoga pandemi covid-19 segera berlalu dan bisa bangkit bersama melakukan tugas kita masing-masing ... ...beberapa ucapan selamat paskah: