selamat datang

... Selamat Datang di website (unofficial) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumba Barat Daya ... Tetap Kerja & Tetap Berkarya - Bersama Kita Bisa ... - ... Maju, Mandiri, Modern - untuk meningkatkan mutu dan produksi ternak ... TERNAK BERIDENTITAS, TERNAK BERKUALITAS ... Terus Melaju untuk Indonesia Maju ... DIRGAHAYU KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA KE 17 LODA WEE MARINGI PADA WEE MALALA ...

Kamis, 16 April 2020

Sosialisasi, Pengambilan Sampel dan Penyemprotan Desinfektan dalam Rangka Pencegahan Penyakit ASF (African Swine Fever)

African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 % sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Virus ASF sangat tahan hidup di lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan.
Berkaitan dengan pencegahan penyakit ASF di Kabupaten Sumba Barat Daya, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melalui Bidang Keswan & Kesmavet melakukan kegiatan sosialisasi, pengambilan sampel dan penyemprotan desinfektan di beberapa desa di Kec. Wewewa Barat dan Kec. Kota Tambolaka.

Tanda-tanda Klinis ASF
-      Kemerahan di bagian perut, dada dan scrotum
-      Diare berdarah
-      Berkumpul bersama dan kemerahan pada telinga
-      Demam (41 derajat Celsius), Konjungtivitis, anoreksia, ataksia, paresis, kejang, kadang2 muntah, diare atau sembelit
-      Pendarahan Kulit Sianosis
-      Babi menjadi tertekan, telentang, kesulitan bernapas, tidak mau makan.
 

 

ASF dapat menyebar melalui :
-      Kontak langsung
-      Serangga
-      Pakaian
-      Peralatan peternakan
-      Kendaraan
-      Pakan yang terkontaminasi

Untuk babi yang terkena penyakit ASF, isolasi hewan sakit dan peralatan serta dilakukan pengosongan kandang selama 2 bulan.
Untuk babi yang mati karena penyakit ASF dimasukkan ke dalam kantong dan harus segera dikubur oleh petugas untuk mencegah penularan yang lebih luas.
Tidak menjual babi/ karkas yang terkena penyakit ASF serta tidak mengkonsumsinya.
Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin untuk pencegahan penyakit ASF.
Langkah strategis utama dalam mencegah terjadi ASF adalah melalui penerapan biosekuriti dan manajemen peternakan babi yang baik serta pengawasan yang ketat dan intensif  untuk daerah yang berisiko tinggi.
  
Diharapkan: 
masyarakat dapat melaporkan kejadian penyakit atau kematian ternak kepada petugas atau pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sumba Barat Daya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar