selamat datang

... Selamat Datang di website (unofficial) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumba Barat Daya ... Tetap Kerja & Tetap Berkarya - Bersama Kita Bisa ... - ... Maju, Mandiri, Modern - untuk meningkatkan mutu dan produksi ternak ... TERNAK BERIDENTITAS, TERNAK BERKUALITAS ... Terus Melaju untuk Indonesia Maju ... DIRGAHAYU KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA KE 17 LODA WEE MARINGI PADA WEE MALALA ...

Jumat, 17 April 2020

Sapi Sumba Ongole, Plasma Nutfah yang Pengembangannya masih Setengah Hati

Keanekaragaman plasma nutfah ternak lokal yang tersebar di setiap wilayah di Indonesia patut kita banggakan. Salah satu jenis ternak  yang dimaksud adalah sapi. Jenis-jenis sapi lokal di antaranya yaitu sapi Bali, sapi Madura, sapi Sumba Ongole (SO), sapi Peranakan Ongole (PO),  sapi Pesisir, sapi Hissar, sapi Jabres, dan sapi Grati.

Membaca berita lama dari Tabloid Sinar Tani (12 Jan 2016) yang memaparkan tercengangnya Menteri Pertanian (waktu itu), Andi Amran Sulaiman  saat melihat secara langsung bobot sapi lokal jenis Sumba Ongole (SO) yang dimiliki PT. Karya Anugerah Rumpin (PT KAR) yang bobotnya mencapai 700an kilogram (kg). “Biasanya hanya sapi jenis limousine dan brahmana saja yang mencapai ukuran itu. Indonesia patut bangga punya plasma nutfah jenis sapi lokal seperti ini,” katanya saat kunjungan kerja di PT KAR, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.
Dari sepenggal berita itu kita bisa melihat bahwa sapi SO memiliki potensi sangat besar dibandingkan jenis sapi lokal lainnya.
Sapi Sumba Ongole (SO) merupakan salah satu plasma nutfah yang di tetapkan melalui  Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 427/Kpts/SR.120/3/2014 tentang Penetapan Rumpun Sapi Sumba Ongole. (Unduh Kepmentan)
Potensi yang sangat besar jenis sapi SO ini  saat ini berbanding terbalik dengan pengembangan teknologi dan populasi sapi di pulau yang pada tahun 1914 oleh Pemerintah Hindia (pada waktu itu) menetapkan bahwa Pulau Sumba sebagai pusat pembibitan sapi Ongole murni.

Deskripsi Rumpun Sapi Sumba Ongole adalah sebagai berikut:
A. Nama rumpun : Sapi Sumba Ongole.
B. Asal-usul : Merupakan Sapi Ongole yang
didatangkan dari India sejak tahun 1914 yang selanjutnya dikembangkan secara turun-temurun oleh masyarakat di Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
C. Wilayah sebaranasli geografis : Provinsi Nusa Tenggara Timur.
D. Wilayah sebaran : Provinsi Nusa Tenggara Timur.
E. Karakteristik
  1. Sifat kualitatif :
     a. Warna :
      1) Tubuh : Dominan putih sampai keabu-abuan.
      2) Hidung : Hitam.
      3) Ekor : Putih bagian ujung berwarna
hitam.
      4) Gumba : Kelabu hitam.
      b. Bentuk :
        1) Mata : Besar dan terang dengan kulit sekitar mata berwarna hitam.
        2) Tanduk : Jantan lebih pendek dari betina.
        3) Gelambir : Panjang menggantung dari leher hingga tulang dada (sternum).
        4) Gumba :
           Jantan: besar.
           Betina : kecil.
    2. Sifat kuantitatif :
a. Ukuran tubuh:
    1) Tinggi pundak :
Jantan : 157 ± 1,8 cm.
Betina : 131 ± 1,4 cm.
    2) Panjang badan:
Jantan : 139 ± 1,1 cm.
Betina : 132 ± 1,1 cm.
    3) Lingkar dada :
 Jantan: 177 ± 1,1 cm.
 Betina : 145 ± 0,9 cm.
    4) Bobot badan :
 Jantan : 282 ± 1,7 kg.
 Betina : 260 ± 1,7 kg.
b. Umur dewasa kelamin : 9 – 18 bulan.
c. Umur beranak pertama : 3,1 – 3,3 tahun.
d. Jarak beranak : 17 – 19 bulan.
e. Lama berahi : 20 – 30 jam.
f. Siklus berahi : 18 – 26 hari.





(dari berbagai sumber, 
foto diambil dari Facebook:   Melky TA Apiladu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar