Dari sepenggal berita itu kita bisa melihat bahwa sapi SO memiliki potensi sangat besar dibandingkan jenis sapi lokal lainnya.
Sapi Sumba Ongole (SO) merupakan salah satu plasma nutfah yang di tetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 427/Kpts/SR.120/3/2014 tentang Penetapan Rumpun Sapi Sumba Ongole. (Unduh Kepmentan)
Potensi yang sangat besar jenis sapi SO ini saat ini berbanding terbalik dengan pengembangan teknologi dan populasi sapi di pulau yang pada tahun 1914 oleh Pemerintah Hindia (pada waktu itu) menetapkan bahwa Pulau Sumba sebagai pusat pembibitan sapi Ongole murni.
Deskripsi Rumpun Sapi Sumba Ongole adalah sebagai berikut:
A. Nama rumpun : Sapi Sumba Ongole.
B. Asal-usul : Merupakan Sapi Ongole yang
didatangkan dari India sejak tahun 1914 yang selanjutnya dikembangkan secara turun-temurun oleh masyarakat di Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
C. Wilayah sebaranasli geografis : Provinsi Nusa Tenggara Timur.
D. Wilayah sebaran : Provinsi Nusa Tenggara Timur.
E. Karakteristik
1. Sifat kualitatif :
a. Warna :
1) Tubuh : Dominan putih sampai keabu-abuan.
2) Hidung : Hitam.
3) Ekor : Putih bagian ujung berwarna
hitam.
4) Gumba : Kelabu hitam.
b. Bentuk :
1) Mata : Besar dan terang dengan kulit sekitar mata berwarna hitam.
2) Tanduk : Jantan lebih pendek dari betina.
3) Gelambir : Panjang menggantung dari leher hingga tulang dada (sternum).
4) Gumba :
Jantan: besar.
Betina : kecil.
2. Sifat kuantitatif :
a. Ukuran tubuh:
1) Tinggi pundak :
Jantan : 157 ± 1,8 cm.
Betina : 131 ± 1,4 cm.
2) Panjang badan:
Jantan : 139 ± 1,1 cm.
Betina : 132 ± 1,1 cm.
3) Lingkar dada :
Jantan: 177 ± 1,1 cm.
Betina : 145 ± 0,9 cm.
4) Bobot badan :
Jantan : 282 ± 1,7 kg.
Betina : 260 ± 1,7 kg.
b. Umur dewasa kelamin : 9 – 18 bulan.
c. Umur beranak pertama : 3,1 – 3,3 tahun.
d. Jarak beranak : 17 – 19 bulan.
e. Lama berahi : 20 – 30 jam.
f. Siklus berahi : 18 – 26 hari.
(dari berbagai sumber,
foto diambil dari Facebook: Melky TA Apiladu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar